Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, KOGNITIFISTIK, KONTRUKTIVISTIK, HUMANISTIK

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah “Pembelajaran PPKn SD Kelas Atas” tepat waktu, tidak lupa shalawat serta salam selalu tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “TEORI BELAJAR” ini dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah tentang pengertian teori belajar beserta jenis-jenisnya dapat menjadi referensi bagi pihak yang tertarik, selain itu kami juga berharap agar pembaca mendapat sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.

Penyusun menyadari makalah bertema PPKn ini masih memerlukan penyempurnaan terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan, akhir kata semoga makalah “Pembelajaran PPKn SD Kelas Atas” ini dapat bermanfaat.



TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, KOGNITIFISTIK, KONTRUKTIVISTIK, HUMANISTIK



                                                  

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari belajar, karena dengan belajar manusia menjadi mengerti dan paham tentang hal-hal yang sebelumnya belum mereka ketahui. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dalam lingkungan.

Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian dan persepsi manusia. Oleh karena itu seseorang harus menguasai prinsip-prinsip dasar belajar agar mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu memegang peranan penting dalam psikologis dan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. 

Perubahan perilaku yang merupakan hasil dari proses belajar dapat berwujud perilaku yang tampak (overt behavior) dan perilaku yang tidak tampak (inner behavior). Perilaku yang tampak misalnya menulis, memukul, menendang sedangkan perilaku yang tidak tampak misalnya berfikir, bernalar dan berkhayal. Untuk itu agar aktivitas belajar dapat mencapai hasil belajar yang optimal, maka stimulus atau proses belajar untuk peserta didik harus dirancang secara matang, menarik, dan spesifik sehingga peserta didik mudah memahami dan merespon positif materi yang diberikan.

Meskipun pengajar sudah merancang sedemikian rupa kadang masih sulit untuk peserta didik dalam mengerti dan paham pada materi yang diberikan. Oleh karena itu pengajar harus mampumenggunakan berbagai cara agar peserta didik mampu memahami apa yang sudah diberikan oleh pengajar.

Di dalam proses belajar dan mengajar ada berbagai kendala. Kendala tersebut bisa berupa kondisi pembelajaran yang membosankan, siswa yang kurang memperhatikan dan tidak mau mendengarkan penjelasan gurunya, serta anak didik yang bandel. 

Bagi guru semua peristiwa tersebut adalah peristiwa yang sangat menjengkelkan, sehingga guru menganggap kelas tersebut menjadi kelas yang bandel, sulit di urus dan lain sebagainya. Guru yang demikian tidak bisa dikatakan sebagai guru yang bijak karena hal-hal yang membosankan pada proses pembelajaran dikelas dipicu oleh guru tersebut yang tidak mampu mengkondisikan kelas senyaman mungkin bagi siswanya disaat proses belajar dilaksanakan. 

Ketika mengajar guru tidak berusaha mencari informasi,apakah materi yang telah diajarkannya telah dipahami siswa atau belum. Ketika proses belajar dan pembelajaran guru tidak berusaha mengajak siswa untuk berpikir. 

Komunikasi terjadi hanya pada satu arah,yaitu dari guru kesiswa. Guru berpikir bahwa materi pelajaran lebih penting daripada mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik. Lalu guru menganggap peserta didik sebagai tong kosong yang harus diisi dengan sesuatu yang dianggap penting. Hal-hal demikian adalah kekeliruan guru dalam mengajar. 

Oleh karena itu makalah yang membahas mengenai teori belajar ini disusun agar para pendidik mampu mengetahui dan memahami secara teoritis perubahan perilaku peserta didik dalam proses belajar dan pembelajaran sehingga proses belajar tersebut bisa berjaalan secara maksimal berdasarkan tujuan awal pembelajaran itu sendiri.

Teori adalah model atau kerangka pikiran yang menjelaskan telah terbuktinya suatu kebenaran. Manusia membangun teori untuk menjelaskan, meramalkan, dan menguasai suatu kejadian tertentu. Sering sekali, teori dipandang sebagai suatu model atas kenyataan. 

Teori juga merupakan seperangkat azas-azas yang tertentu tentang kejadian-kejadian tertentu dalam dunia nyata. Belajar merupakan perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. 

Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Stimulus merupakan apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respons berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. 

Teori belajar merupakan suatu teori yang di dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas. 

Ada beberapa jenis teori belajar yaitu:Burrhus Frederick Skinner, Jean Piaget, Taksonomi Bloom, Jonh Dewey, Vygotsky, dan Robert M. Gagne. Teori belajar berguna untuk memudahkan seorang guru dalam proses belajar menngajar agar membuat siswa lebih memahami pelajaran sehingga pelajaran itu lebih bermakna dan teori belajar juga merupakan cara yang dilakukan peserta didik dan guru dalam memperoleh maupun menyampaikan ilmu pengetahuan melalui proses belajar atau mengajar. 

Setiap manusia wajib untuk belajar agar menjadi manusia yang memiliki derajat tertingggi dibandingkan makhluk lainnya, itu sebab timbulnya perbedaan antara manusia dengan hewan. Teori belajar juga sangat bermanfaat karena dengan teori belajar, guru juga lebih mengetahui bagaimana siswanya termasuk bagaimana perilaku (sikap),pengetahuan, dan keterampilan siswanya dalam belajar. Sehingga dengan demikian guru dapat mengevaluasi kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam tingkat pemahaman siswa.

Teori belajar menjadi suatu hal yang suatu hal yang patut ketahui oleh para guru hingga orang tua, sebab macam-macam teori belajar dikatakan akan berpengaruh secara tidak langsung dengan ilmu yang akan  diserap uleh murid. 

Hal itu secar langsung juga dapat berkaitan dengan prestasi akademik yang mampu diraihnya dengan menggunakan teori belajar yang tepat, tidak mustahil bagi murid untuk memperoleh prestasi hingga kemampuan yang gemilang.

Dalam proses pembelajaran, baik informal maupun non formal teori belajar memiliki peran yang penting teori belajar akan menentukan bagaimana proses pembelajaran itu terjadi, sebelum merancang pembelajaran guru harus menguasai sejumlah teori tentang belajar. Pengusaan teori in dimaksudkan agar guru mampu mempertanggung jawabkan secara ilmiah perilaku mengajarnya didepan kelas.


B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka kami merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi pembahasan pada makalah ini, yaitu sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan pengertian belajar ?

2. Apa saja teori-teori dalam belajar yang dapat mendukung pembelajaran ?

3. Apa yang dimaksud dengan pengertian teori belajar ?

4. Apa macam – macam teori belajar ?

5. Apa kelebihan dan kekurangan dalam Teori - Teori Belajar ?


C. TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah tentang teori belajar ini adalah sebagai berikut :

a) Untuk mengetahui pengertian teori.

b) Untuk mengetahui pengertian belajar.

c) Untuk mengetahui pengertian teori belajar.

d) Untuk mengetahui macam – macam belajar.

e) Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam teorui – teori belajar.


D. MANFAAT PENULISAN MAKALAH

Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :

a) Agar pengajar dapat memahani tentang makna dari teori.

b) Agar Pengajar dapat memahami tentang belajar.

c) Agar pendidik dapat memahami dan dapat menjadi literasi tentang teori belajar.

d) Agar pendidik dapat  menambah wawasan dan pengetahuan tentang teori - teori dalam belajar yang dapoat mendukung pembelajaran

e) Agar pendidik dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam teori - teori belajar sehingga dapat mengaplikasikannya dengan baik kepada siswa.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Belajar


Wheeler mengatakan bahwa teori adalah suatu prinsip atau rangkaian prinsip yang menerangkan sejumlah hubungan antara fakta dan meramalkan hasil-hasil baru berdasarkan fakta-fakta tersebut. Sedangkan teori belajar sebagai prinsip yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atas sejumlah fakta atau penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar.

Teori menurut Kelinger dalam Sugiyono dan Hariyanto, teori merupakan sebuah konsep atau definisi menggambarkan sekaligus menjelaskan sesuatu dari sudut pandang tertentu terhadap sewbuah fenomena secara sistematis dengan cara menghubungkan berbagai variabel yang ada didalamnya. 

Berbeda dengan pendapat Sugiyono dan Hariyanto tentang teori. Bahwa teori merupakan sebuah penjelasan tentang hub ungan antara dua atau lebih konsep dalam bentuk hukum – hukum, gagasan, prinsip – prinsip atau tentang teknik – teknik tertentu. Pada dasarnya teori merupakan sebuah konsep dasar atau kejadian, aktivitas, atau sebagainya yang sudah teruji dan dibuktikan secara empiris dan dipertanggung jawabkan.

Dengeng ( 1997 : 3 ) menyatakan bahwa belajar merupakan pengaitan pengetahuan baru pada struktur kognitif yang sudah dimiliki si belajar. Hal ini mempunyai arti bahwa dalam proses belajar, siswa akan menghubung-hubungkan pengetahuan atau ilmu yang telah tersimpan dalam memorinya dan kemudian menghubungkan dengan pengetahuan yang baru. 

Dengan kata lain, belajar  adalah suatu proses untuk mengubah performasi yang tidak terbatas pada keterampilan, tetapi juga meliputi fungsi – fungsi seperti skill, persepsi, emosi, proses berpikir, sehingga dapat menghasilkan perbaikan performansi.

Conbach juga mengatakan, bahwa belajar itu merupakan perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Menurut Conbach bahwa belajar yang sebaik – baiknya adalah dengan mengalami sesuatu yaitu menggunakan pancaindra. 

Dengan kata lain,  bahwa belajar adalah suatu saat mengamati, membaca, meniru, mengintimasi, mencoba sesuatu, mendengar dan memngikuti arah tertentu ( dalam Riyanto, 2002 ).

Teori belajar adalah suatu teori yang didalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajart mengajar antara guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan dikelas maupun diluar kelas.

2.2 Jenis-Jenis Teori Belajar

Menghadapi tantangan global dalam dunia pendidikan seorang pendidik harus mampu menghadirkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi peserta didik. Pendidik harus memiliki kompetensi pedagogik yang matang dengan menguasai teori-teori belajar. Beberapa teori belajar yang harus dikuasai oleh pendidik yaitu :

2.2.1 Teori Belajar Behavioristik

Teori behavioristik merupakan teori yang mempelajari perilaku dalam proses pembelajaran, hal ini dikarenakan analisis yang dilakuykan terletak pada perilaku yang nampak, terukur, tergambarkan dan dapat di prediksi. 

Belajar merupakan upaya melakukan perubahan perilaku manusia yang disebabkan oleh pengaruh lingkungannya. Behaviorisme bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku individu yang belajar dipengaruhi oleh faktor lingkungan. 

Behavioristik memandang bahwa belajar merupakan  peruibahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antar stimulus dan respon ( Roberty, 2014 ). Peserta didik dianggap telah melakukan belajar jika dapat menunjukkan  perubahan tingkah laku.


Hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan teori ini :

• Perhatian guru pada murid sangat penting untuk dilakukan.
• Lingkungan belajar harus diperhatikan.
• Mengutamakan pembentukan tingkah laku dengan cara latihan dan pengulangan.
• Proses belajar mengajar harus dengan stimulus dan respon.

Kelebihan Teori Belajar Behavioristik :

  1. Guru akan terbiasa untuk bersikap teliti dan peka saat kondisi belajar mengajar.
  2. Guru lebih sering membiasakan muridnya untuk belajar mandiri, tetapi ketika murid kesulitan baru bertanya kepada guru.
  3. Dapat mengganti cara mengajar (stimulus) yang satu dengan stimulus lainnya hingga mendapatkan apa yang diterima oleh murid (respon).
  4. Dengan teori belajar ini sangat cocok untuk mendapatkan kemampuan yang mengandung unsur-unsur kecepatan, spontanitas, dan daya tahan.
  5. Teori ini bisa membentuk perilaku yang diinginkan. Dengan kata lain, perilaku yang berdampak baik bagi murid diberi perhatian lebih dan perilaku yang kurang sesuai dengan murid perhatiannya dikurangi.

Kekurangan Teori Belajar Behavioristik :

  1. Tidak semua pelajaran dapat memakai teori belajar behavioristik.
  2. Guru diharuskan untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap.
  3. Murid cenderung diarahkan untuk berpikir linier, konvergen, tidak kreatif, dan memposisikan murid sebagai murid pasif.
  4. Dalam proses belajar mengajar, murid hanya bisa mendengar dan menghafal yang didengarkan.
  5. Murid membutuhkan motivasi dari luar dan sangat bergantung pada guru.

2.2.2 Teori Belajar Kognitifistik

Arti “belajar” dalam teori kognitif yaitu proses perseptual atau bisa dikatakan seperti perilaku seseorang dapat ditentukan oleh persepsi dan pemahamannya dalam melihat situasi yang berhubungan dengan tujuan proses belajar mengajar.

Hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan teori kognitif dalam proses belajar mengajar :

  1. Pembuatan materi pembelajaran harus disusun dengan pola atau logika sederhana dan kompleks.
  2. Siswa bukanlah orang dewasa yang sudah mengerti dan mudah dalam berpikir. Oleh karena itu, guru harus memberikan pengarahan sesuai dengan usia murid atau peserta didik.
  3. Proses belajar mengajar harus memiliki makna.
  4. Agar keberhasilan murid tercapai maka guru perlu mengamati perbedaan yang ada pada setiap murid.

Kelebihan Teori Belajar Kognitif :

  1. Memudahkan siswa untuk memahami materi belajar.
  2. Siswa menjadi mandiri dan lebih kreatif. 

Kekurangan Teori Belajar Kognitif :

  1. Teori yang belum bisa digunakan pada semua tingkat pendidikan.
  2. Pada pendidikan tingkat lanjut, teori ini susah untuk diterapkan.

2.2.3 Teori Belajar Konstruktivistik 

Konstruksi berarti membangun. Jadi teori belajar konstruktivisme suatu usaha yang dilakukan untuk membangun tata hidup yang berbudaya modern. Teori belajar ini berlandaskan pembelajaran kontekstual. Dengan kata lain, manusia membangun pengetahuan sedikit demi sedikit yang hasilnya disebarkan melalui konteks yang terbatas dan dalam waktu yang direncanakan.

Hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan teori konstruktivisme dalam proses belajar mengajar :

  1. Saat mengajar sebaiknya memberikan kesempatan kepada murid agar dapat mengeluarkan pendapatnya dengan bahasa sendiri.
  2. Murid diberikan waktu atau kesempatan untuk menceritakan pengalamannya agar menjadi murid yang lebih kreatif dan imajinatif.
  3. Lingkungan belajar mengajar harus kondusif agar murid bisa belajar dengan maksimal.
  4. Murid diberi kesempatan untuk membuat gagasan atau ide yang baru.

Kelebihan Teori Belajar Konstruktivisme :

  1. Dalam proses belajar mengajar guru dapat mengajarkan para murid untuk mengeluarkan ide-idenya atau gagasannya dan melatihnya agar bisa mengambil keputusan.
  2. Semua murid bisa mengingat pelajaran yang sudah diajarkan karena mengikuti proses belajar mengajar secara langsung dan aktif.
  3. Pengulangan pelajaran yang dilakukan secara berulang akan membuat murid lebih mudah untuk berinteraksi dan yakin bisa memahami pelajarannya.
  4. Ketika proses belajar mengajar, murid akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungannya dan mendapatkan pengetahuan baru. Misalnya berinteraksi dengan teman-temannya dan guru.
  5. Pengetahuan yang diterima oleh murid akan mudah diterapkan dalam kehidupannya.

Kekurangan Teori Belajar Konstruktivisme :

  1. Teori belajar ini lebih susah untuk dimengerti karena ruang lingkupnya lebih luas.
  2. Tugas guru menjadi tidak maksimal karena murid diberi kebebasan lebih banyak

2.2.4 Teori Belajar Humanistik

Teori belajar ini  melihat perkembangan pengetahuan dari sisi kepribadian manusia. Hal ini dikarenakan humanistik itu sendiri merupakan ilmu yang melihat segala sesuatu dari sisi kepribadian manusia. 

Teori belajar humanistik juga bertujuan untuk membangun kepribadian murid dengan melakukan kegiatan-kegiatan  yang positif. Hal ini bisa disebut dengan para pendidik atau guru yang mengajar dan mendidik menggunakan pendekatan humanistik.

Hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan teori Humanistik dalam proses belajar mengajar.

  1. Guru berusaha untuk menyusun dan mempersiapkan materi-materi pembelajaran lebih banyak agar tujuan belajar mengajar tercapai.
  2. Guru harus tetap santai ketika mendengar ungkapan-ungkapan dari murid yang memberitahukan bahwa ada perasaan yang kuat dan dalam saat belajar mengajar.
  3. Dalam teori ini, guru sangat berperan sebagai fasilitator. Maksudnya guru diharuskan memberikan perhatian kepada murid dan menciptakan suasana kelas kondusif.
  4. Ketika guru berperan sebagai fasilitator, guru harus bisa mengenali dan menerima kelemahan-kelemahan pada dirinya. Dengan mengenali diri dan mengetahui kelemahan-kelemahannya maka saat mengajar akan lebih tenang.
  5. Guru ditugaskan untuk mengetahui keinginan dari setiap murid karena keinginan-keinginan yang ada pada setiap murid dapat menambah kekuatan dan mendorong semangat belajar.

Kelebihan Teori Belajar Humanistik :

  1. Tingkat keberhasilan atau indikator penilaian dari teori belajar ini adalah murid merasa senang dalam belajar dan terjadi perubahan terhadap tingkah laku dan pola pikir bukan karena paksaan atau keinginan sendiri.
  2. Jika proses belajar mengajar mengutamakan pembentukan kepribadian, perubahan tingkah laku, dan hati nurani maka teori belajar humanistik sangat sesuai.
  3. Dengan teori ini, murid diharapkan menjadi manusia yang bisa mengatur dirinya sendiri dan menjadi pribadi yang tidak terikat oleh pendapat orang lain tanpa harus merugikan atau mengambil hak-hak orang lain.

Kekurangan Belajar Humanistik :

Kekurangan yang ada pada teori belajar humanistik berada pada murid. Maksudnya murid yang tidak mau mengerti akan potensi dirinya maka murid itu akan tertinggal dalam proses belajar mengajar.




BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan teori merupakan  sebuah penjelasan tentang hubungan antar dua atau lebih konsep dalam hukum ,gagasan ,prinsip-prinsip atau tentang teknik –teknik tertentu . 
Belajar merupakan pengaitan pengatahuan baru pada struktur  kognitif yang di miliki siswa dalam artian belajar menghubungkan antara pengetahun dan ilmu yang telah tersimpan dalam memorinya dan kemudian dihubungkan dengan pengetahuan yang baru.

Teori belajar adalah suatu teori yang didalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajart mengajar antara guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan dikelas maupun diluar kelas.

Teori belajar yang harus dikuasain oleh pendidik ada 4 yaitu: Behavioristik, Kognitif, Konstruktivistik, dan Humanistik. Teori belajar behavioristik yaitu teori yang mempelajari perilaku dalam proses pembelajaran. 

Teori belajar Kognitif yaitu proses perseptual atau bisa dikatakan perilaku seseorang dapat ditentuikan oleh persepsi dan pemahamannya dalam melihat situasi. Teori belajar konstruktivistik yaitu suatu usaha yang dilakukan untuk membangun tata hidup yang berbudaya modern dan berlandaskan pembelajaran kontekstual. 

Teori belajar Humanistik yaitu teori yang melihat perkembangan pengetahuan dari sisi kepribadian manusia. 

Dalam teori belajar ada beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan teori belajar behavioristik yaitu guru akan terbiasa teliti, peka kondisi, membiasakan mandiri, dapat memberikan stimulus. 

Kekurangan teori belajar behavioristik yaitu guru dan murid harus siap menyusun bahan pelajaran, murid hanya bisa mendengarkan dan menghafal, murid butuh motivasi dari luar dan sangat bergantung pada guru. 

Kelebihan teori belajar kognitif yaitu memudahkan siswa untuk memahami materi belajar, mandiri dan kreatif. Kekurangan teori belajar kognitif yaitu belum bisa digunakan pada semua tingkat pendidikan dan pendidikan tingkat lanjut susah untuk diterapkan. 

Kelebihan teori konstruktivistik yaitu dapat mengajarkan para siswa untuk mengeluarkan ide – idenya, bisa mengingat pelajaran yang yang sudah diajarkan, siswa lebih mudah berinteraksi, lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan dan mudah diterapkan dalam kehiudupannya. 

Kekurangan teori belajar konstruktivistik yaitu lebih susah dimengerti karena ruang lingkup yang luas, tugas guru kurang maksimal karena murid diberi kebebasan lebih banyak. 

Kelebihan teori belajar humanistik yaitu murid merasa senang dalam belajar dan terjadi perubahan terhadap tingkah laku dan pola pikir bukan karena paksaan atau keinginan sendiri, proses belajar mengajar mengutamakan pembentukan kepribadian, perubahan tingkah laku, hati nurani dan siswa diharap bisa mengatur dirinya sendiri serta menjadi pribadi yang tidak terikat. 

Kekurangan teori belajar humanistik yaitu murid yang tidak mau mengerti akan potensi dirinya sehingga murid akan tertinggal dalam proses belajar mengajar.

B. Saran

Setiap mempunyai kelebihan dan kekurangan. Jadi, setiap guru atau pendidik mencari teori belajar yang sesuai dengan karakter dari setiap murid. Dengan pemilihan teori yang benar maka proses belajar mengajar akan lebih maksimal dan hasil yang di dapatkan dari proses itu berdampak baik bagi murid atau peserta didik.


Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran PPKn SD Kelas AtasDosen Pembimbing : Ali Armadi, S.Pd., M.Pd. Adapun nama-nama kelompok dalam penyusunan makalah ini adalah :

NAMA : SARI NUR AGUSTIN

NPM : 21862063A002531

NAMA : USWATUN HASANAH

NPM : 21862063A002485

NAMA : NAFILA

NPM : 21862063A002483

NAMA : WAHYU ADI PURNOMO

NPM : 21862063A002453

NAMA : AHMAD RIDHO ROMDHONI

NPM : 21862063A002503


Semua nama diatas adalah mahasiswa STKP PGRI Sumenep jurusan PGSD yang tergabung dalam program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) tahun akademi 2021-2022.

Dukung selalu blog daun pendidikan untuk kemajuan pendidikan Indonesia yang lebih aktif, millenial dan merdeka. Salam Pendidikan.

Posting Komentar untuk "TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, KOGNITIFISTIK, KONTRUKTIVISTIK, HUMANISTIK"